Hal Yang Perlu Di Perhatikan dalam Proses Dubbing

Minggu, 29 April 2012 // by Unknown // Label: , , , , , , // 0 komentar


Kali ini saya akan memnberikan sedikit tips untuk melakukan dubbing suara secara amatiran. Peralatan yang anda butuhkan bisa hanyalah PC dengan software audio editing beserta microphone. Simak yang berikut ini

Sebelum memasuki tutorialnya, saya jelaskan sedikit mengenai istilah dubbing. Dubbing merupakan proses mengisi atau memperbarui suara dalam suatu klip, bisa klip audio saja maupun klip audio visual. Selain dubbing, juga terdapat istilah lain yaitu voice over.

Dubbing bisa digunakan dalam pentas drama, jadi pemainnya hanya melakukan gerak-gerik tanpa perlu mengeluarkan suara. Selain itu dubbing juga digunakan untuk menambahkan naskah narasi pada video klip, dan sebagainya.

Nah, tanpa peralatan yang lengkap pun anda bisa melakukan proses dubbing sendiri dengan hasil yang bagus.
Berikut tips-tips yang perlu anda perhatikan:
1. Tingkat kebisingan
Pastikan tempat anda dubbing bebas dari suara-suara gaduh, misalnya suara motor, kipas angin atau anak-anak. Suara gaduh akan mengganggu hasil dubbing anda. Namun bila tempat anda memang bising, bisa siasati dengan menurunkan level mikrofon dan suara anda harus lebih kuat.

2. Mixer
PC memiliki mixer terintegrasi didalamnya. Yang anda butuhkan hanyalah set input mixer ke mikrofon saja, supaya suara-suara dari PC tidak ikut terekam.

3. Mikrofon
Lebih bagus dalam hal ini anda menggunakan dynamic microphone karena ruang respon mic tipe ini lebih sempit sehingga suara-suara di background bisa diminimalisir. Kalau tidak ada, maka anda bisa gunakan condenser mic yang ada di headphone.
Usahakan jarak mikrofon ke mulut sejauh 4 cm, jarak yang terlalu dekat akan menyebabkan suara kurang jelas.

4. Check noise
Sebelum memulai semuanya, anda bisa cek besar noise yang ada dengan cara merekam dan mic dalam kondisi hidup. Berikut perbandingan antara idle (input off) dan ready (input mic on) di adobe audition. Noise memang bisa direduksi saat editing, namun alangkah baik kalau anda mereduksinya sebelum memulai proses rekam.

idle: tidak ada sinyal masuk
Bisa dilihat kuat sinyal sekitar -60dB

ready: sinyal dari mikrofon
Suasana hening, kuat sinyal sekitar -30dB

Jika tidak terdengar dengung atau suara desis yang berlebihan, maka cek noise selesai. Anda bisa lanjut ke proses berikutnya.

4. Atur kekuatan suara
Cobalah anda mengatur volume di mic sambil berbicara dengan suara keras. Usahakan rekaman suara tidak mencapai puncak atas dan bawah dari workspace.

Rekaman yang bagus adalah rekaman dengan volume yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Jadi usahakan untuk tetap normal levelnya.


Contoh rekaman yang tidak bagus. Hal ini menyebabkan suara overloud (pecah) sehingga sangat sulit diperbaiki. Jadi hindari yang seperti ini.
Perlu diingat volume rekaman yang terlalu kecil juga tidak bagus, walaupun bisa anda kuatkan (gain) sekian dB namun noisenya juga akan ikut dikuatkan.


5. Perhatikan desahan napas
Hal lain yang harus diperhatikan adalah desahan napas ketika berbicara. Hal ini kerap terjadi dalam rekaman. Jika terjadi, jangan segan-segan untuk mengulang rekam. Masalah ini bisa dihindari dengan meletakkan posisi mikrofon agak menyamping dari mulut pembicara

Jam

Dalam blog Ini